Jumat, 30 Desember 2016

Bentuk Rekayasa Kepada Saya

Pada suatu hari saya berada di kota S untuk sebuah keperluan, singkat cerita setelah urusan selesai saya menuju ke terminal bus. Sebelum naik bus menuju S saya menyempatkan sholat dzuhur di masjid terminal. Setelah selesai ibadah saya duduk sebentar di pelataran, tiba-tiba ada orang yang menghampiri saya. Perawakan masih muda setelah berkenalan ybs mengaku bernama fendi tinggal di daerah s. Dia menceritakan panjang lebar permasalahan nya kepada saya, saya hanya mendengarkan dengan seksama. Entah mengapa saya seperti sudah kenal dan menurut saja perkataan nya. Orang yang baru saya kenal tersebut mengajak saya ke saudaranya di daerah J. 

Setelah sampai J kami ke tempat saudaranya menggunakan angkutan umum. Semalam di J yang bernama fendi tersebut mengajak saya ke B.Saya tanya kenapa kita ke B, ada pekerjaan disana. Malam hari berangkat dari J keesokan paginya kita sampai di terminal bus B. Kami berdua menggunakan ojek untuk mendatangi tempat bekerja fendi. Dia menjadi supir di tempat tersebut. 
Satu bulan berlalu banyak kendala yang ditemui begitu keluh fendi kepada saya. Tidak lama kemudian (ini bagian yang aneh) : 
Tiba-tiba fendi mengajak saya ikut menemani menunggu di sebuah kedai di bilangan saya lupa nama daerahnya. 

Satu minggu berlalu tidak ada masalah yang ditemui sore berangkat malam kembali ke kontrakan. Fendi juga menjadi supir di kedai ini.
Setelah itu ada yang aneh, teman satunya di kedai yang bernama sebut saja imrot mengajak teman beberapa kali berkunjung ke kedai. Bisa dibilang harga satu kali jajan disitu mahal untuk kalangan biasa. Imrot adalah teman yang jarang ke kedai hanya sesekali berkunjung. Suatu hari temannya imrot saya tanya, bekerja dimana bang? dia bilang jaga di rumah orang luar. Tapi dari gelagatnya ada yang aneh seperti melihat dan terus mengawasi saya. Padahal saya sama sekali tidak kenal dengan yang bersangkutan. Saya bertahan sampai 3 minggu karena perasaan saya ada yang tidak beres, saya memutuskan untuk pergi

Akhirnya ini kesalahan saya, pada suatu pagi saya memutuskan pulang ke S tanpa berpamitan. Dan kendaraan motor kedai saya tinggal di depan pelabuhan K. Saya membeli tiket penyeberangan di loket menunggu sebentar lalu menyebrang.

Ini lebih karena saya merasa ada yang tidak beres dan saya khawatir. Karena teman yang diajak imrot di kedai sering mengawasi dan mengkhawatirkan saya selama beberapa minggu. Perlu diketahui sekali jajan di kedai tersebut mahal untuk kalangan biasa. 

Update

Di kota B tugas saya tanpa saya sadari setiap hari saya mengambil kepala kambing di penjual kambing untuk dijadikan panganan. Berarti ini semua sudah direncanakan sistematis termasuk kategori pasal pembunuhan berencana atau percobaan pembunuhan

Pesan :

Kalau bisa jangan sampai kecewakan siapapun walaupun cuma masalah sepele. Nanti kita tidak tahu direncanakan sesuatu yang buruk dan resiko paling buruk dapat dicelakakan, tidak tahu darimana datangnya. Hasil akhir seperti saya ini banyak difitnah dan direncanakan.
Hati-hati dan tetap santun!

- Apalagi sudah dicelakakan berulang kali, yang merencanakan tetap mencari cara lain, apes!

Bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar